Welcome to Teach's Blog

Media Informasi Untuk Customer Teach Thermodynamics

Hubungi kami : 0858 360 30 233
E-mail: teach.thermodynamics@gmail.com
Faximile: 0778 323 768

Komplek Tiban Bukit Asri Blok S No.22 Tiban, Sekupang - Batam

Monday, July 19, 2010

4-Way Reversing Valve


Untuk daerah tropis tdk perlu menggunakan reversing valve, Komponen ini dipakai utk daerah yang memiliki dua musim, dimana pada saat musim panas, sistem akan mendinginkan ruangan dan di musim dingin, sistem akan memanaskan ruangan.

Pemasangan yg terbaik untuk Reversing Valve adalah horizontal.


Kebocoran pada 4way reversing valve sering terjadi akibat proses pengelasan yg terlalu lama pada saat pemasangan 4-way valve. Tetapi jika sistem mengalami kerusakan ketika sistem sudah berjalan lama dan coil 4-way valve dalam keadaan bagus kemungkinan besar terjadi kebocoran di teflon piston atau teflon sliding valve

Sunday, June 20, 2010

Thermal Overload Protector

Fungsi: 
>Untuk mencegah terbakarnya kumparan motor penggerak kompresor jika terjadi beban lebih /overload

Cara kerja: 
>Jika arus yg mengalir ke kumparan dalam keadaan normal, kontak listrik pada thermal overload protector tetap terhubung, tetapi jika arus yg mengalir melewati batas standar yg ditentukan, maka kontak listrik akan terbuka.

Bagaimana kontak thermal overload bisa terhubung dan terputus?:
>Material piringan thermal overload terbuat dari dua bahan logam yg memiliki index muai yg berbeda. Dalam keadaan normal piringan logam tersebut menghubungkan kontak listrik, tetapi jika arus yg mengalir melewati batas standar yg ditentukan, piringan tsb akan melengkung.Logam yg memiliki index muai lebih besar akan mengembang tetapi tertahan oleh logam yg memiliki index muai lebih kecil sehingga membuat piringan tsb melengkung dan memutus kontak listrik. Ketika temperatur piringan tsb turun, logam yg memiliki index muai lebih besar akan menyusut kembali sehingga piringan yg tadinya melengkung, kembali ke bentuk semula sehingga kontak listrik terhubung kembali.

Pemasangan:
>Pada umumnya dipasang di bagian terminal COMMON pada Kompresor dan dilekatkan di body kompresor, tujuannya selain mengontrol arus yg mengalir ke kumparan, thermal overload protector ini juga bisa mengontrol suhu kompresor, jadi jika suhu kompressor melebihi batas, komponen ini akan memutus kontak listrik juga.
Contoh pemasangan: 


Ukuran:
>Komponen ini ukurannya ditentukan dalam satuan hp. 
Misalnya sebuah refrigerator/kulkas menggunakan kompresor 1/6hp, maka thermal overload yg sesuai juga harus ukurannya 1/6hp.
>Catatan: beberapa manufaktur menuliskan langsung ukurannya di body komponen, tetapi manufaktur yg lain menuliskannya dalam bentuk code sehingga kita hrs memiliki data sheet dari komponen tsb atau mengacu pada ukuran kompressor.

Akibat ketidaksesuaian ukuran:
>Jika ukurannya lebih kecil: frekuensi hidup mati kompresor menjadi lebih sering, walaupun arus yg mengalir ke kumparan motor kompresor terbaca normal, bisa mengakibatkan komponen ini aktif sehingga memutus arus ke kumparan motor kompresor. Refrigerator menjadi tdk dingin, krn kompresor hanya hidup sebentar-sebentar. Akibat selanjutnya, komponen ini bisa rusak atau hal terburuknya kompresor bisa juga menjadi rusak karena frekuensi hidup dan mati yg terlalu sering.
>Jika ukurannya terlalu besar: Kumparan motor kompresor bisa lebih dulu terbakar sebelum komponen proteksi ini aktif.

Teknik pengukuran:
>Dengan menggunakan multimeter (dalam posisi continuity/ ohm x1)
Komponen yg masih bagus ketika kedua terminalnya diukur menggunakan multimeter akan menunjukkan nilai nol/mendekati nol (tergantung akurasi tester). 
>Jika terukur nilai tahanan misalnya 3 atau 10 ohm, berarti kontak overload sudah kotor. 
>Dan jika tdk terukur sama sekali atau menunjukkan nilai tak terhingga (~) maka komponen tsb sudah rusak.

Contoh wiring:



Saturday, May 29, 2010

Siklus Dasar Sistem Refrigerasi



Penjelasan Siklus Refrigerasi:

A-B : Un-useful superheat (kenaikan temperatur yg menambah beban kompresor) Sebisa mungkin dihindari kontak langsung antara pipa dan udara sekitarnya dgn cara menginsulasi pipa suction.

B-C : proses kompresi (gas refrigerant bertekanan dan temperatur rendah dinaikkan tekanannya sehingga temperaturnya lebih tinggi dari media pendingin di kondenser. Pada proses kompresi ini refrigerant mengalami superheat yg sangat tinggi.

C-D : Proses de-superheating (temperatur refrigerant mengalami pemurunan, tetapi tdk mengalami perubahan wujud, refrigerant masih dalam bentuk gas)

D-E : Proses kondensasi (terjadi perubahan wujud refrigerant dari gas menjadi cair tanpa merubah temperaturnya. 

E-F : Proses sub-cooling di kondenser ( refrigerant yg sudah dalam bentuk cair masih membuang kalor ke udara sekitar sehingga mengalami penurunan temperatur). Sangat berguna untuk memastikan refrigerant dalam keadaan cair sempurna.

F-G : Proses sub-cooling di pipa liquid (Refrigerant cair masih mengalami penurunan temperatur karena temperaturnya masih diatas temperatur udara sekitar). Pipa liquid line tdk diinsulasi, agar terjadi perpindahan kalor ke udara, tujuannya untuk menambah kapasitas refrigerasi. (Note: dalam beberapa kasus ..pipa liquid harus diinsulasi...nanti dijelaskan dalam pembahasan khusus)

G-H : Proses ekspansi/penurunan tekanan (Refrigerant dalam bentuk cair diturunkan tekanannya sehingga temperatur saturasinya berada dibawah temperatur ruangan yg didinginkan, tujuannya agar refrigerant cair mudah menguap di evaporator dgn cara menyerap kalor dari udara yg dilewatkan ke evaporator)
Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi bubble gas sekitar 23% karena penurunan tekanan ini. Jadi refrigerant yg keluar dari katup ekspansi / masuk ke Evaporator dalam bentuk campuran sekitar 77% cairan dan 23% bubble gas.

H-I : Proses evaporasi (refrigerant yg bertemperatur rendah menyerap kalor dari udara yg dilewatkan ke evaporator. Terjadi perubahan wujud refrigerant dari cair menjadi gas. Terjadi juga penurunan temperatur udara keluar dari evaporator karena kalor dari udara diserap oleh refrigerant)

I-A : Proses superheat di evaporator: Gas refrigerant bertemperatur rendah masih menyerap kalor dari udara karena temperaturnya yg masih dibawah temperatur udara. Temperatur refrigerant mengalami kenaikan). Superheat ini bergua untuk memastikan refrigerant dalam bentuk gas sempurna sebelum masuk ke Kompresor.